Kamis, 12 September 2013 16:45
Tiga nama besar di industri otomotif Indonesia sudah menelurkan
model-model mobil murah ramah lingkungannya. Walau tidak bisa dibilang
murah mengingat harga rata-rata yang masih menembus Rp 100 jutaan
(kecuali Ayla yang start di Rp 76 jutaan). Kekhawatiran lain terhadap
makin padatnya jalan bermunculan, termasuk di DKI Jakarta.
Namun terkait hal ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memberikan semacam 'jegalan'. Walau mobil murah LCGC akan diburu dan dengan demikian makin banyak yang punya mobil. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak lantas menyerah dan tetap memajukan program perbaikan transportasi umum.
Satu yang akan menjadi jegalan juga adalah electronic road pricing (ERP). Dalam sejumlah keterangan, pihak pemerintahan menyebut bahwa mobil yang akan melalui wilayah yang sudah dilengkapi ERP akan dikenai biaya.
Jumlah biaya itu sendiri tidak sedikit, di samping caranya yang sudah dikontrol dari pusat, yakni menyerap uang langsung dari rekening si pemakai mobil. ERP ini sendiri disebut telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah DKI Jakarta untuk tahun 2012-2017, dengan sistem yang melibatkan satelit dan sistem yang ditanam di dalam mobil.
Sebagai informasi saja, Daihatsu menawarkan Ayla dengan lima pilihan varian, yakni D, D+ Manual, D+ Otomatis, X Manual, dan X Otomatis. Banderol harga dimulai dari Rp 76,5 juta sampai Rp 107 juta on-the road Jakarta. Beberapa jam kemudian, Toyota memperkenalkan Agya dengan harga lebih mahal dan fitur tambahan.
Kemarin, Brio Satya LCGC hadir dalam tiga varian, yakni E, S, dan A. Varian terendah Brio Satya tipe A dijual Rp 106 juta Brio Satya S Manual dilabeli harga Rp 111juta, Brio Satya E Manual dibanderol Rp 117juta.
Yang juga akan meramaikan pasar adalah Datsun, yang model pertamanya sudah luncur di India dan dipercaya akan ikut "memadatkan" lalu lintas di DKI Jakarta.(kpl/why/sdi)
Namun terkait hal ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memberikan semacam 'jegalan'. Walau mobil murah LCGC akan diburu dan dengan demikian makin banyak yang punya mobil. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak lantas menyerah dan tetap memajukan program perbaikan transportasi umum.
Satu yang akan menjadi jegalan juga adalah electronic road pricing (ERP). Dalam sejumlah keterangan, pihak pemerintahan menyebut bahwa mobil yang akan melalui wilayah yang sudah dilengkapi ERP akan dikenai biaya.
Jumlah biaya itu sendiri tidak sedikit, di samping caranya yang sudah dikontrol dari pusat, yakni menyerap uang langsung dari rekening si pemakai mobil. ERP ini sendiri disebut telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah DKI Jakarta untuk tahun 2012-2017, dengan sistem yang melibatkan satelit dan sistem yang ditanam di dalam mobil.
Sebagai informasi saja, Daihatsu menawarkan Ayla dengan lima pilihan varian, yakni D, D+ Manual, D+ Otomatis, X Manual, dan X Otomatis. Banderol harga dimulai dari Rp 76,5 juta sampai Rp 107 juta on-the road Jakarta. Beberapa jam kemudian, Toyota memperkenalkan Agya dengan harga lebih mahal dan fitur tambahan.
Kemarin, Brio Satya LCGC hadir dalam tiga varian, yakni E, S, dan A. Varian terendah Brio Satya tipe A dijual Rp 106 juta Brio Satya S Manual dilabeli harga Rp 111juta, Brio Satya E Manual dibanderol Rp 117juta.
Yang juga akan meramaikan pasar adalah Datsun, yang model pertamanya sudah luncur di India dan dipercaya akan ikut "memadatkan" lalu lintas di DKI Jakarta.(kpl/why/sdi)
Untuk Informasi, Reservasi Test Drive dan Pemesanan Mobil Baru Nissan
SILAHKAN HUBUNGI :
.